Compound adalah istilah dalam investasi yang merujuk pada strategi reinvestasi keuntungan untuk menghasilkan keuntungan tambahan.
Strategi ini sangat populer karena memungkinkan pertumbuhan investasi secara eksponensial dari waktu ke waktu.
Dalam konteks cryptocurrency, compound dapat diterapkan dengan cara reinvestasi bunga atau hasil dari staking, yield farming, atau trading, sehingga keuntungan yang dihasilkan dari periode sebelumnya terus ditambahkan ke modal awal.
Artikel ini akan memberikan contoh konkret bagaimana strategi compound bekerja dalam dunia cryptocurrency.
Apa Itu Compound dalam Investasi Cryptocurrency?
Compound dalam investasi cryptocurrency berarti menggunakan kembali keuntungan yang diperoleh dari investasi awal untuk membeli lebih banyak aset kripto atau mengunci aset tersebut dalam mekanisme staking atau yield farming untuk menghasilkan lebih banyak bunga atau imbalan.
Dengan kata lain, alih-alih menarik keuntungan secara tunai, kamu menggunakan keuntungan tersebut untuk meningkatkan jumlah aset yang kamu miliki, yang pada gilirannya akan menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa depan.
Contoh Penerapan Strategi Compound dengan Cryptocurrency
Untuk memahami bagaimana strategi compound bekerja dalam cryptocurrency, mari kita lihat contoh sederhana.
1. Staking dengan Ethereum 2.0
Misalkan kamu memiliki 10 ETH (Ethereum) yang ingin kamu gunakan untuk staking di jaringan Ethereum 2.0.
Saat ini, staking di Ethereum 2.0 menawarkan suku bunga tahunan sekitar 5%.
Jika kamu melakukan staking selama satu tahun, kamu akan menerima 0,5 ETH sebagai imbalan.
Alih-alih menarik 0,5 ETH tersebut, kamu memutuskan untuk menambahkannya ke dalam staking.
Di tahun berikutnya, kamu akan staking 10,5 ETH.
Dengan suku bunga yang sama, kamu akan menerima 0,525 ETH di akhir tahun kedua.
Di tahun ketiga, total ETH yang kamu staking akan meningkat menjadi 11,025 ETH, dan kamu akan terus menerima bunga yang lebih besar setiap tahun karena total aset yang kamu staking terus bertambah.
2. Yield Farming di Platform DeFi
Misalkan kamu menggunakan stablecoin seperti USDC untuk yield farming di platform DeFi seperti Aave atau Compound (platform DeFi yang berbeda dari konsep compound dalam strategi investasi).
Kamu mulai dengan 1.000 USDC, dan platform menawarkan bunga tahunan sebesar 8%.
Setelah satu tahun, kamu akan mendapatkan 80 USDC sebagai bunga.
Alih-alih menarik bunga tersebut, kamu reinvestasi seluruh 1.080 USDC kembali ke platform untuk yield farming di tahun berikutnya.
Di tahun kedua, bunga yang kamu terima akan lebih besar, yaitu 86,4 USDC, karena jumlah modal yang lebih besar.
Dengan terus menerapkan strategi compound ini, jumlah total USDC yang kamu miliki akan terus meningkat dari waktu ke waktu, memungkinkan pertumbuhan eksponensial dalam investasi kamu.
3. Reinvestasi Keuntungan dari Trading Cryptocurrency
Katakanlah kamu aktif melakukan trading Bitcoin (BTC) dan berhasil memperoleh keuntungan sebesar 10% setiap bulannya dari modal awal 0,5 BTC.
Di bulan pertama, keuntungan kamu adalah 0,05 BTC, sehingga total BTC kamu menjadi 0,55 BTC.
Alih-alih menarik keuntungan, kamu memutuskan untuk menggunakannya kembali untuk trading di bulan berikutnya.
Dengan modal baru 0,55 BTC, kamu menghasilkan keuntungan 0,055 BTC di bulan kedua, sehingga total BTC kamu menjadi 0,605 BTC.
Dengan terus menginvestasikan kembali keuntungan ke dalam trading, modal yang kamu gunakan untuk trading terus meningkat, dan dengan itu, jumlah keuntungan yang dihasilkan juga akan bertambah.
Keuntungan dari Strategi Compound dengan Cryptocurrency
1. Pertumbuhan Eksponensial
Strategi compound memungkinkan kamu untuk memanfaatkan keuntungan yang dihasilkan dari aset cryptocurrency untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Dengan terus menambah modal yang diinvestasikan, pertumbuhan investasi kamu dapat terjadi secara eksponensial.
2. Penghasilan Pasif yang Lebih Besar
Dalam jangka panjang, strategi compound dapat meningkatkan penghasilan pasif kamu secara signifikan.
Dengan terus menginvestasikan kembali bunga atau imbalan, kamu bisa menikmati hasil yang jauh lebih besar dibandingkan dengan menarik keuntungan secara berkala.
3. Diversifikasi dan Risiko yang Terkendali
Dengan compound, kamu bisa memperluas portofolio investasi kamu.
Misalnya, kamu bisa menggunakan hasil dari staking atau yield farming untuk membeli aset cryptocurrency lain, yang memungkinkan diversifikasi dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
Risiko dan Tantangan dalam Strategi Compound dengan Cryptocurrency
1. Volatilitas Pasar
Cryptocurrency dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi.
Jika harga aset yang kamu miliki turun secara signifikan, hal ini dapat mempengaruhi hasil dari strategi compound yang kamu terapkan.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan risiko pasar saat menggunakan strategi ini.
2. Risiko Teknologi
Platform DeFi dan staking sering kali melibatkan teknologi yang kompleks dan baru.
Risiko seperti bug dalam kontrak pintar, serangan hacker, atau kegagalan teknis bisa mempengaruhi hasil investasi kamu.
3. Waktu dan Kesabaran
Strategi compound memerlukan waktu untuk menghasilkan hasil yang signifikan.
Kamu harus bersabar dan tidak tergoda untuk menarik investasi kamu terlalu dini.
Semakin lama kamu membiarkan investasi berkembang, semakin besar hasilnya.
Compound adalah strategi investasi yang sangat efektif dan menguntungkan dalam dunia cryptocurrency, memungkinkan kamu untuk memaksimalkan keuntungan dengan reinvestasi terus menerus.
Dengan menerapkan strategi compound pada aset seperti Ethereum melalui staking, stablecoin melalui yield farming, atau keuntungan dari trading, kamu bisa menciptakan pertumbuhan eksponensial dalam portofolio kamu.
Meskipun ada risiko yang perlu diperhatikan, dengan perencanaan yang baik dan pemahaman tentang dinamika pasar, strategi compound bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang kamu di dunia cryptocurrency.
Memulai dengan strategi compound sekarang bisa membuat perbedaan besar dalam nilai aset kripto kamu di masa depan.