Purchasing Managers Index (PMI) Adalah?
Purchasing Managers Index (PMI) adalah salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kinerja sektor manufaktur suatu negara. PMI diterbitkan oleh lembaga riset independen atau perusahaan data keuangan dan dihitung berdasarkan survei yang dilakukan terhadap para purchasing manager di sektor manufaktur.
PMI terdiri dari beberapa indikator, termasuk produksi, pesanan baru, penyerapan tenaga kerja, dan harga bahan baku. Nilai PMI yang dihasilkan dari survei ini biasanya berada pada kisaran 0 hingga 100, dengan angka di atas 50 menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Sebagai seorang trader atau investor, memahami PMI dan pengaruhnya terhadap pasar keuangan dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang PMI dan apa saja pilihan PMI yang tersedia.
Pengertian Purchasing Managers Index (PMI)
PMI adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja sektor manufaktur suatu negara.
Para purchasing manager di sini merujuk pada manajer yang bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan material dalam proses produksi. Survei PMI biasanya dilakukan secara bulanan dan mencakup aspek-aspek seperti produksi, pesanan baru, penyerapan tenaga kerja, dan harga bahan baku.
PMI dihitung dengan menggunakan rumus berdasarkan hasil survei, dengan angka di atas 50 menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Selain itu, PMI juga dapat digunakan untuk memprediksi kinerja sektor manufaktur di masa depan dan mengukur inflasi.
Jenis Pilihan PMI
1. Manufacturing PMI
Manufacturing PMI adalah PMI yang fokus pada sektor manufaktur. PMI ini dihitung dengan menggunakan survei yang dilakukan pada para purchasing manager di sektor manufaktur, dengan fokus pada aspek-aspek seperti produksi, pesanan baru, penyerapan tenaga kerja, dan harga bahan baku.
Manufacturing PMI digunakan untuk mengukur kinerja sektor manufaktur secara keseluruhan, yang dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan ekonomi suatu negara. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
2. Services PMI
Services PMI adalah PMI yang fokus pada sektor jasa. PMI ini dihitung dengan menggunakan survei yang dilakukan pada para purchasing manager di sektor jasa,
Services PMI digunakan untuk mengukur kinerja sektor jasa secara keseluruhan, yang dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan ekonomi suatu negara. Namun, Services PMI tidak sepopuler Manufacturing PMI karena sektor jasa cenderung kurang terlihat secara langsung dibandingkan dengan sektor manufaktur.
3. Composite PMI
Composite PMI adalah kombinasi dari Manufacturing PMI dan Services PMI. PMI ini dihitung dengan menggunakan survei yang dilakukan pada para purchasing manager di sektor manufaktur dan jasa, dengan fokus pada aspek-aspek seperti produksi, pesanan baru, penyerapan tenaga kerja, dan harga bahan baku.
Composite PMI digunakan untuk memberikan gambaran keseluruhan mengenai kesehatan ekonomi suatu negara, dengan menggabungkan data dari sektor manufaktur dan jasa. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa ekonomi sedang mengalami ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
4. Regional PMI
Regional PMI adalah PMI yang fokus pada kinerja sektor manufaktur atau jasa di wilayah tertentu. PMI ini dihitung dengan menggunakan survei yang dilakukan pada para purchasing manager di wilayah tersebut,
Regional PMI dapat memberikan gambaran kinerja sektor manufaktur atau jasa di wilayah tertentu, yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi atau strategi bisnis yang lebih baik.
Pengaruh PMI terhadap Pasar Keuangan
PMI dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar keuangan, terutama pasar saham dan mata uang. Jika nilai PMI meningkat, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi, yang dapat meningkatkan sentimen pasar dan mendorong kenaikan harga saham.
Sebaliknya, jika nilai PMI menurun, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang mengalami kontraksi, yang dapat menurunkan sentimen pasar dan mendorong penurunan harga saham. PMI juga dapat memiliki pengaruh terhadap nilai tukar mata uang, karena hal ini dapat mempengaruhi kebijakan moneter suatu negara.
Namun, penting untuk diingat bahwa PMI hanyalah satu dari banyak indikator ekonomi yang digunakan dalam analisis pasar, dan keputusan investasi tidak boleh hanya didasarkan pada nilai PMI saja.
Kesimpulan dali pembahasan kali ini yaitu Purchasing Managers Index (PMI) adalah salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kinerja sektor manufaktur suatu negara.