3 Jenis Pilihan Usaha dengan Modal Kecil

Jika diadakan survey, bisa jadi hampir seluruh karyawan kantoran menginginkan memiliki usaha sendiri. Entah hanya merupakan usaha sampingan atau pun usaha sebagai bekal di hari tua nanti.
Namun, apa daya, kendala modal, dan terutama waktu biasanya membuat para pekerja kerah putih ini memilih menunda keinginan untuk membangun usaha mereka sendiri.
3 jenis pilihan usaha dengan modal kecil
Sebetulnya, ada beberapa peluang usaha dengan modal kecil. Jenis usahanya pun dapat dijadikan sebagai usaha sampingan atau usaha utama, bagi mereka yang ingin bekerja dari rumah. Selain modal yang terjangkau, fleksibilitas waktu adalah beberapa keuntungan dari tiga usaha ini.
1. Direct selling
Direct selling merupakan jenis usaha dengan modal paling kecil. Biasanya Anda hanya harus membayar biaya pendftaran sebagai member. Keuntungan lain, barang yang Anda tawarkan akan selalu update setiap bulannya tanpa Anda harus mere-stock barang-barang baru.
Keuntungan yang diperoleh biasanya berupa laba penjualan dan bonus apabila mencapai penjualan tertentu. Laba keuntungan biasanya sebesar 30% dari harga penjualan.
Agar tidak merugi, jangan tergoda untuk melakukan pembelian guna keperluan pribadi sebelum Anda benar-benar memperoleh untung. Berbelanja hanya untuk mengejar bonus, bukanlah pilihan paling tepat ketika Anda hanya memiliki modal kecil
Untuk itu, pilihlah produk direct selling yang sudah dikenal luas dimasyarakat. Sehingga Anda tidak perlu membeli sampel atau bahkan terpaksa membeli sebagai testimoni awal kepada pembeli.
2. Dropshipper
Sejak munculnya kesadaran untuk memanfaatkan internet sebagai peluang usaha, ide toko online mulai banyak bermunculan di Indonesia. Dan dengan adanya persaingan usaha yang semakin tajam, keinginan untuk mengembangkan bisnis dan melancarkan arus jual beli, ide penawaran barang dalam bentuk dropship mulai muncul.
Menjalankan usaha dropshipper memang gampang-gampang sudah. Anda hanya perlu modal katalog atau foto saat menawarkan kepada pembeli. Kalaulah diperlukan modal, biasanya tidak melebihi dari satu juta rupiah.
Sayangnya, kualitas bahan belum tentu bisa Anda ketahui seluruhnya, terlebih bila Anda hanya mengandalkan pengambilan barang secara online.
Solusinya, cobalah membeli beberapa barang unggulan yang hendak Anda tawarkan. Jadikan barang-barang tersebut sebagai contoh kepada pembeli.
Jika mungkin, kunjungilah toko offline mereka, untuk memastikan kualitas produk yang mereka miliki. Sehingga bila ada pertanyaan dari pembeli, Anda tidak kerepotan menjawabnya.
Pastikan juga bahwa Anda memilih produsen yang mampu merespon dengan cepat komunikasi ketersediaan barang yang Anda tawarkan.
3. Reseller
Modal yang dibutuhkan untuk usaha jenis ini biasanya sedikit lebih besar dari Dropshipper dan Direct Selling. Namun, keuntungan yang ditawarkan biasanya juga lebih besar. Jika Dropshipper biasanya hanya mendapat 10-20%; seorang Reseller bisa mendapatkan laba antara 30%-40%.
Modal yang dikelurkan biasanya adalah modal untuk membeli contoh produk. Sayangnya, dengan cara ini Anda tidak dapat memilih isi sample yang ditawarkan guna menyesuaikan dengan pangsa pasar yang kita miliki.
Menjadi reseller biasanya juga harus menyetok beberapa produk di rumah, karena penjual mensyaratkan pembelian hanya dalam jumlah tertentu.
Agar tidak terlalu banyak merugi, pilihlah produsen yang menawarkan pilihan untuk tukar barang jika barang yang telah dibeli tidak habis.
Ketahui prospek konsumen atau pangsa pasar yang ingin Anda bidik, sehingga kemungkinan barang tidak laku akan semakin kecil.
Semoga tiga jenis usaha dengan modal kecil diatas dapat menginspirasi Anda untuk segera memulai usaha. Salam!